Jurassic World (2015)

0 Comments



jurassic-world-36240.jpg
zvbzx21.png
Released
Country USA | China
Language
English
Genre
Director
Colin Trevorrow
Writers
Rick Jaffa (screenplay), Amanda Silver (screenplay), 5 more credits »
Starcast Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Ty Simpkins | See full cast and crew »
Rating imdb_icon.gif 7.7/10

Ratings: 7.7/10 from 61,750 users   Metascore: 59/100
Reviews: 379 user | 330 critic | 47 from Metacritic.com


Review:

Butuh waktu dua dekade atau 22 tahun tepatnya serta dua sekuel terlupakan sebelum akhirnya Taman Jurassic benar-benar dibuka. Ya, bagi penonton veterannya, tentu saja euforia adaptasi novel laris milik Michael Crichton, Jurassic Park yang dihadirkan Steven Spielberg 1993 silam masih tertanam jelas di ingatan, bagaimana Spielberg mewujudkan segala mimpi manusia menghidupkan kembali kadal-kadal raksasa yang punah jutaan tahun lalu ke era modern dalam sebuah keajaiban sinema yang sangking luar biasanya, masih mampu memancarkan daya magisnya hingga kini.

Ya, kamu bisa menyebut Jurassic Park sebagai salah satu film paling berpengaruh dalam sejarah budaya pop modern. Meskipun punya nama dan basis fans besar, rupanya tidak semudah itu untuk kemudian bisa meneruskan franchise ini kembali. Terhitung sejak instalemen ketiganya, proyek baru Jurassic Park menjadi terkatung-katung tak karuan. Rencana untuk dirilis di tahun 2005 kemudian harus kembali bolak-balik tersendat, naskahnya terjebak dalam “development hell” selama bertahun-tahun.

Dan setelah melewati berbagai rintangan, termasuk di dalamnya, revisi skrip berulang kali, Jurassic World akhirnya benar-benar datang di musim panas tahun ini. Kamu bisa melupakan dua seri terakhirnya karena narasi Jurassic World yang ditulis keroyokan oleh Rick JaffaAmanda SilverDerek Connolly ini seperti tidak pernah menganggap The Lost World dan Jurassic Park III itu pernah ada. Setting waktunya pun persis sama dengan jarak seri pertama dengan jilid ke empatnya ini. 22 tahun dibutuhkan untuk membangun kembali mimpi basah miliyuner John Hammond yang sempat kandas pasca insiden yang terjadi di film pertamanya.

Tetapi kini di bawah pemilik baru Simon Masrani (Irrfan Khan) benar-benar berhasil disulap menjadi taman safari raksasa modern, bahkan melebihi apa yang pernah diimpikan Hammond. Setiap tahun pengunjung membeludak mendatangi pulau Isla Nublar demi menyaksikan atraksi luar biasa para mahluk prasejarah, termasuk di dalamnya ada pasangan kakak-adik, Zach (Nick Robinson) dam Gray (Ty Simpkins) yang diundang oleh bibinya, Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) yang kebetulan juga adalah kepala operasional Taman Jurassic World.

Masalah besar kemudian muncul ketika Claire dan bosnya terlalu percaya diri bersiap memperkenalkan jagoan baru Jurassic World; Indominus rex, dinosaurus ciptaan laboratorium tanpa pernah tahu persis apa yang bisa dilakukan mahluk hybird itu yang ternyata belakangan sangat berbahaya, meskipun sebelumnya mereka sudah diperingatkan oleh Owen Grady (Chris Pratt), sang pawang Velociraptors.

Kalau mau jujur, formula yang ditawarkan Jurassic World sebenarnya tidak pernah jauh-jauh dari apa yang dilakukan Spielberg 22 tahun lalu dalam Jurassic Park. Di dalamnya masih d tentu saja masih ada banyak Dinosaurus, lalu ada usaha manusia-manusia lancang menyalahi kodrat sehingga berujung malapeteka, plus tidak ketinggalan dukungan CGI yang pastinya semakin canggih saja mengingat budget-nya yang WAH! Masalahnya yang tidak dipunyai Jurassic World adalah efek kejut.

Tidak ada lagi inovasi spesial efek yang sanggup membelakan mata penontonnya seperti yang tersaji dua dekade lalu ketika audiensnya dibuat terpukau menyaksikan bagaimana kualitas efeknya mampu menghidupkan para kadal rakasasa itu dengan sangat menyakinkan. Kini membuat sosok Tyranosaurus Rex dan kawan-kawan terbilang tidak sulit, bahkan kanal-kanal televisi edukasi macam National Geographic atau Discovery Channel mampu menghadirkan monster-monster prasejarah itu dengan kualitas yang tidak sampai jauh berbeda.

Lantas apa yang kemudian ditawarkan Jurassic World? Ia bahkan hanya ditangani oleh sutradara sekaliber Colin Trevorrow yang terakhir menggarap sci-fi indie Safety Not Guaranteed. Ya, di dalamnya kita memang akan menemukan spesies baru dino yang lebih ganas, lebih kuat, lebih cerdas dan memiliki lebih banyak gigi dari T-rex bernama konyol; Indominus rex. Indominus rex pula lah yang kemudian menjadi alasan kenapa naskah dangkal Jurassic World masih bisa berjalan.

Ada petualangan mendebarkan, khususnya di paruh ketiga dan momen puncaknya ketika karakter-karkater utamanya berusaha bertahan hidup dari serangan Indominus rex yang mengerikan, tentu saja semuanya itu dibungkus bersama adegan-adegan aksi dan kejar-kejaran seru nan mendebarkan dalam balutan CGI yang keren dan visual megah khas film musim panas yang mahal, plus tambahan gimmick efek 3D yang sayang tidak bekerja terlalu maksimal, sama tidak maksimalnya dengan pengembangan karkater yang terkesan apa adanya.

Padahal ia punya nama-nama besar di jajaran cast-nya macam idola baru Hollywood, Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Vincent D’Onofrio sampai Irrfan Khan. Tetapi sebenarnya mengapa Jurassic World bisa bekerja dengan baik terutama buat penonton veterannya adalah ketika Trevorrow memasukan banyak homage dan segala penghormatan buat seri pertamanya. Bagi siapapun yang pernah terjebak dalam hingar-bingar Jurassic Park dua dekade silam, Jurassic World sedikit banyak akan memberikanmu sebuah nostalgia manis. Dari penampakan sekilas Mr. DNA, scoring memorable milik John Williams yang masih beberapa kali dikumandangkan oleh Michael Giacchino, dino-dino lama sampai kemunculan beberapa momen de javu yang membawa penontonnya kembali terngiang apa yang pernah mereka lihat dan rasakan 22 tahun lampau. Ya, segala tribut menyenangkan itu mampu diselipkan Trevorrow guna sedikit banya menambal banyak kekurangan dalam penceritaan dan karakterisasinya yang sedikit kacau.
Sumber
chris-pratt-jurassic-world.jpg

Jurassic-World-3.jpg



Screen-Shot-2014-11-26-at-11.58.29-AM.jp




You may also like

No comments: